last but not least

Gue punya kabar baik dan buruk di postingan kali ini.


Pertama dimulai dari kabar buruknya dulu kali ya. Jadi, kabar buruknya adalah ini mungkin bakal jadi postingan terakhir saya untuk menutup blog pribadi ini. Yah, maaf-maaf aja kalau ternyata ini menjadi kabar baik untuk sebagian orang. Gue berhenti nulis bukan karena apa atau siapa, kok. Kalau beberapa bulan kemarin gue sempet nge-private blog ini karena suatu hal, tapi untuk yang kali ini bener-bener ngga ada oknum atau rezim manapun. hehe. 

Beberapa yang deket sama gue mungkin tau kalau gue jatuh cinta sama menulis. Tapi ada juga beberapa yang ngga nyangka kalau gue suka menulis walaupun emang ngga bakat-bakat banget lah. Pertama kali gue sadar kalau gue suka menulis adalah ketika gue SD, dan disuruh bikin tugas cerpen. Ngga nyangka ternyata cerpen  gue termasuk cerpen yang dinilai terbaik dibanding temen-temen sekelas gue waktu itu. Dari situ, gue mulai suka bikin cerita-cerita ngga jelas dan ngga pernah kelar. Kenapa ngga kelar? karena ide gue suka buntu di tengah jalan, dan lama-lama terbengkalai sampai akhirnya nemuin ide cerita baru yang bener-bener jauh berbeda dari cerita yang sebelumnya gue bikin. Begitu seterusnya. Sampai cerita gue yang terakhir yang akhir-akhir ini gue bikin berhenti di halaman 25. haha.

Kecintaan gue dalam tulis-menulis juga disadarin ketika gue mulai disuruh mengerjakan essay di suatu ulangan harian. Tanpa sadar, setiap gue menulis essay - terutama soal analisis - pikiran gue kebuka bukan hanya tentang topik yang ditanya, tapi juga tentang hal lainnya. Seakan otak gue diatur sedemikan rupa untuk mengolah kata demi kata menjadi suatu paragraf yang bisa diterjemahkan sesuai dengan bagaimana orang lain membaca apa yang gue pikirkan. Kadang, otak dan jari-jari gue bekerja-sama dalam sistem koordinasinya membuat rentetan huruf yang bahkan gue sendiri ngga sadar bisa menulis itu. 

Setiap detail kata yang ditulis punya suatu esensi tersendiri dibandingkan dengan kata yang diucap.

Yah, paling engga itu yang gue rasain. 

Tulisan-tulisan gue juga mungkin ngga terlalu banyak dibaca orang. Kebanyakan tulisan yang gue bikin tentang cerita-cerita (yang engga pernah kelar), frasa-klausa, atau hasil dasar pendapat gue tentang apapun. Yah, kebanyakan masih tersimpan rapi di dalam laptop yang uzur ini, dan sebagian yang lain lenyap di dalam flash-disk gue yang terkena virus. 

Gue mungkin ngga ada apa-apanya dibanding penulis-penulis ide lain yang udah sampai bisa menerbitkan buku. Dan walaupun katanya iri itu tanda tak mampu, yah sejujurnya saya iri. Beberapa tulisan bisa benar-benar menginspirasi kan gue, baik dari segi topik yang dibahas di tulisan itu, mapun hal-hal diluar itu. Sama seperti film, karya-karya mereka berbicara, memberi inspirasi, dan terkadang mengubah sudut pandang gue. 

Bisa menerbitkan buku hasil tulisan sendiri itu sebenarnya juga salah satu mimpi gue dari diantara sekian mimpi-mimpi gue lainnya. Kenapa salah satu? Iya, karena mimpi gue itu banyak. Banyak banget. Saking banyaknya, gue pengen ngulang kata-kata 'banyak banget' yang barusan gue tulis dengan memaksimalkan fungsi caps lock yang ada di keyboard gue. Ehem, jadi sekali lagi, mimpi gue BANYAK BANGET. 

Tapi, walaupun gue belum berhasil menerbitkan buku-buku dan menjualnya di pasaran, paling ngga gue berhasil mencetak 2 buku hasil tulisan sendiri. :) 

front
back


"We were the greatest story I ever wrote, and the greatest story you ever read."
- He said : She Said


Jadi, kenapa gue mau berhenti menulis di blog ga jelas ini, kalau gue suka menulis? 

Jawaban nya ada di kabar baik. Dan kabar baiknya adalah... gue berbohong. Ini bukan postingan terakhir gue. Dan gue ngga akan berhenti menulis di blog ini. wgwgwg. 

xxx.

p.s: buat yang nanya buku itu tentang apa, mungkin bisa tanyakan pada dua orang ini dan ini. :)

This entry was posted on Senin, 06 Mei 2013 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply